Jumat, 06 Mei 2011

novel | setetes embun cinta part 1suatu hari aku bertengkar dengan orang tuaku waktu itu mereka sangat marah dan emosi kami tidak bisa menghentikan pertengkaran dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari rumah.....akupun pergi entah kemana,aku hanya mengikuti langkah kakiku aku merenung dalam hati "apa aku anak durhaka" kata-kata itu terus melekat dihatiku. aku bingung aku harus tinggal dimana mungkin aku akan mencari penginapan tapi aku tidak mempunyai uang akhirnya aku memutuskan pergi ke masjid-masjid dan tidur disana.suatu hari tepatnya ba'da isya aku ditanya oleh seseorang warga sekitar masjid"mengapa kau tidur disini anak muda"tanyanya"aku tidak mempunyai uang untuk tidur dipenginapan"jawabku lirih"memangnya kamu tidak punya rumah""aku pergi dari rumah pak""mengapa"tanyanya lagi"karena aku bertengkar dengan kedua orang tuaku""dasar anak durhaka,kamu tidak pantas hidup di dunia kau hanya pantas hidup di neraka" gertaknyaaku sangat emosi tanpa pikir panjang ku cekik dia hingga tewas saat itu ada yang melihat aku mencekik orang itu hingga tewas dia langsung memanggil warga aku dipukuli sampai pingsan.setelah sadar aku sudah ada di puskesmas dengan kondisi diborgol. setelah sadar aku dibawa kekantor polisi aku diintrogasi"siapa namamu""rendi pak" "mengapa kau lakukan itu nak"tanya seorang pulisi berkumis tebal"aku emosi"jawabku lirih"apakah kamu tidak berfikir panjang. kau sadar kau membunuh ia dimana""ya,aku sadar kalau aku membunuhnya dimasjid"jawabku sambil meneteskan airmata"mengapa kau menangis apa kau takut dipenjara. semestinya jika kau takut dipenjara jangan kau lakukan itu""bukannya aku takut aku akan dipenjara tapi aku takut akan dilaknat Allah"jawabku terbata-bata"baik,masukan ia kepenjara" ia polisi lainnya"baik pak"jawab seorang polisiaku dibawa ke balik jeruji besi untunglah aku hanya sendiri jikalau ada nara pidana lain pasti aku akan memiliki musuh di balik jeruji besi itu.rupanya berita tentang pembunuhanku terdengar di seluruh pelosok negara.....

fun-aneh.blogspot.com

2 komentar: